PT. Semut Data Indonesia
Linux

PM2 Cluster Mode untuk Node.js

Mochamad Jurmansyah

Mochamad Jurmansyah

Sabtu, 27 September 2025 pukul 00:00 WIB

4pembaca
PM2 Cluster Mode untuk Node.js

Panduan Lengkap PM2 Cluster Mode untuk Node.js & Nuxt.js

PM2 adalah salah satu process manager paling populer untuk aplikasi Node.js. Salah satu fitur andalannya adalah cluster mode yang memungkinkan aplikasi berjalan di banyak core CPU secara paralel. Hal ini penting untuk meningkatkan performa, stabilitas, dan kemampuan menangani trafik yang tinggi.

Apa Itu PM2 Cluster Mode?

Secara default, aplikasi Node.js hanya berjalan pada satu thread. Dengan cluster mode, PM2 akan membuat banyak instance aplikasi sesuai jumlah core CPU server, lalu melakukan load balancing secara internal. Artinya, aplikasi bisa memanfaatkan seluruh core CPU, bukan hanya satu.

Keunggulan PM2 Cluster Mode

  • Multi-core utilization: memanfaatkan semua core CPU.

  • Load balancing otomatis: distribusi request lebih merata.

  • Zero downtime reload: update aplikasi tanpa downtime dengan pm2 reload.

  • Monitoring bawaan: pantau resource dengan pm2 monit.

  • Konfigurasi mudah: cukup 1 file ecosystem.config.js untuk banyak aplikasi.

Cara Menjalankan PM2 Cluster Mode

1. Instalasi PM2

npm install -g pm2

2. Jalankan aplikasi dalam cluster

pm2 start .output/server/index.mjs -i max --name nuxt-app

Opsi -i max berarti PM2 akan menjalankan aplikasi sebanyak jumlah core CPU. Jika ingin menentukan jumlah manual, misalnya 4 instance:

pm2 start .output/server/index.mjs -i 4 --name nuxt-app

3. Gunakan Ecosystem Config

Buat file ecosystem.config.js di root project untuk konfigurasi lebih rapi:

module

4. Jalankan dengan Ecosystem Config

pm2

5. Simpan dan aktifkan startup otomatis

pm2 save
pm2 startup systemd
    

Perbandingan PM2 Cluster vs Systemd

FiturSystemdPM2 Cluster
Multi-core supportHarus manualOtomatis
MonitoringTerbatas (journalctl)Bawaan PM2 (pm2 monit, dashboard)
Zero downtime reloadTidak adaAda (pm2 reload)
Startup otomatisAdaAda
Resource usageLebih ringanSedikit lebih berat

FAQ seputar PM2 Cluster Mode

Apakah PM2 cluster cocok untuk semua aplikasi?

Cocok untuk aplikasi yang stateless (tidak menyimpan data di memory lokal per instance). Jika aplikasi menggunakan session di memory, sebaiknya gunakan Redis atau database sebagai session store.

Apa bedanya -i max dengan angka tertentu?

-i max akan membuat instance sesuai jumlah core CPU. Sedangkan jika menggunakan angka (misalnya -i 4), maka hanya akan menjalankan 4 instance meskipun CPU punya lebih banyak core.

Apakah cluster mode bisa digabung dengan Nginx?

Ya. Biasanya cluster mode dipakai di backend, lalu Nginx digunakan sebagai reverse proxy dan SSL terminator di depan.

Apa kelebihan PM2 dibanding systemd?

PM2 lebih mudah untuk scaling, monitoring, dan zero downtime reload. Sedangkan systemd lebih ringan dan lebih stabil untuk aplikasi kecil.

Apakah PM2 bisa jalan di Docker?

Bisa, tapi jika sudah pakai Docker/Kubernetes biasanya tidak perlu PM2 karena orchestrator sudah mengatur scaling dan restart.

Kesimpulan

PM2 cluster mode adalah pilihan tepat untuk aplikasi Node.js atau Nuxt.js di server dengan banyak core CPU dan trafik tinggi. Dengan load balancing otomatis, zero downtime reload, dan monitoring bawaan, PM2 memudahkan manajemen aplikasi di production. Buat teman-teman antmediahost yang memiliki aplikasi nodejs dan ingin running di VPS Indonesia Murah atau Cloud Server Indonesia kami, cocok banget ne pakai tools yang satu ini, selamat mencoba ya..

Bagikan Artikel Ini

Tinggalkan Komentar

Komentar dari Pembaca

Komentar

0 komentar

Belum Ada Komentar

Jadilah yang pertama memberikan komentar!

Akreditasi & Partner

Microsoft PartnerGoogle WorkspaceZoom PartnerCloudLinux PartnerWHMCS PartnerPSE KominfocPanel Partner