Hallo Sobat Ant,

Pada artikel kali ini kami akan menjelaskan izin akses atau hak akses pada direktori file manager Cpanel atau yang biasa disebut permissions dalam sistem linux.Untuk aturan dasar izin akses direktori dan file dalam file manager Cpanel yaitu :

  1. Direktori : untuk hak akses nya 755.

  2. File          : untuk hak akses nya 644.

Dan untuk permissions pada Cpanel terdapat 3 fungsi yaitu :

  1. Read      : Berfungsi untuk membaca file dan direktori.

  2. Write       : Berfungsi untuk menambahkan, mengedit file dan direktori.

  3. Execute : Berfungsi untuk menjalankan file dan direktori.

Langsung saja kita lanjutkan ke tahapan selanjutnya :

1. Silahkan Login ke Cpanel.

2. Lalu klik direktori mana saja yang akan anda setting hak akses nya.

3.Di dalam direktori ini terdapat kolom Permissions pada setiap direktori dan file yang memiliki nilai permissions yang berbeda yaitu folder 755 dan file 644 maka kami akan mengubah hak akses dan nilai dari salah satu direktori.

3

3. Sebagai contoh kami akan mengubah permissions direktori wordpress.

1

4. Klik kanan Change Permissions.

2

5. Maka akan tampil beberapa fungsi pilihan dan izin akses.

4

6. Kami akan mencoba izin akses Execute pada User di hilangkan, hilangkan ceklis execute dan klik Change Permissions. Maka akan otomastis nilai dari permissions tersebut berkurang apabila di hilangkan fungsi tersebut.

7. Klik direktori wordpress dan hasilnya semua file yang berada di direktori tidak dapat di jalankan.

7

8. Berikut tampilan isi direktori wordpress sebelum di hilangkan akses Execute nya.

6

9. Apabila anda ingin mengubah permissions nya secara langsung, klik saja salah satu file atau direktori yang anda inginkan di bagian kanan lalu klik save.

8

Demikian Artikel Manajemen Izin Akses Di File Manager Pada Cpanel.Semoga Artikel Ini Bermanfaat & Selamat Mencoba yaaa :)

FAQ

Apa itu permissions pada File Manager cPanel?

Permissions adalah pengaturan hak akses untuk file dan direktori pada server hosting. Dengan permissions, Anda dapat menentukan siapa yang dapat membaca (Read), mengubah (Write), dan menjalankan (Execute) file atau folder.

Mengapa default permissions untuk folder adalah 755 dan file 644?

755 untuk folder, Agar folder dapat diakses oleh sistem dan website, tetapi tetap aman karena hanya pemilik yang bisa mengedit isi folder. 644 untuk file, Agar file dapat dibaca oleh server (misalnya file PHP), namun hanya pemilik yang dapat mengubah atau menghapusnya.

Apa yang terjadi jika permissions diatur terlalu longgar, seperti 777?

Permissions 777 memberikan akses penuh (Read, Write, Execute) kepada semua orang, termasuk public. Risiko-nya File atau folder dapat diubah atau dihapus oleh pihak tidak bertanggung jawab. Potensi serangan keamanan seperti malware, hacking, dan file injection meningkat. Website menjadi tidak aman dan bisa terkena suspend dari penyedia hosting.